PINE FOREST
Mengenal Pine Forsts
Dalam bahasa inggris Hutan pinus yaitu Pine Forsts yaitu jenis coniferous evergreen. Coniferous evergreen adalah jenis pohon yang tumbuh membentuk kerucut dan memiliki daun berwarna hijau sepanjang tahun (tidak berubah warna mengikuti musim).
Namun sebenarnya, pinus dan cemara tidaklah sama, karena berasal dari genus dan familia yang berbeda. Perbedaan jenis pohon coniferous evergreen sulit dibayangkan, apabila kita tidak membandingkannya secara langsung.Umumnya, jenis pohon yang dijadikan pohon natal pada buku dan film adalah jenis pohon fir atau pohon spruce. Keduanya merupakan pohon dari familia Pinaceae, namun berasal dari genus yang berbeda, yaitu genus Cedar (pohon fir) dan genus Picea (pohon spruce).
Pohon fir dan spruce memiliki karakteristik berupa ranting dan daun yang tumbuh sepanjang batang pohon. Ranting dan daun yang tumbuh di batang bagian bawan cirinya lebih tebal dan panjang, kemudian semakin memendek dan mengerucut pada puncak pohonnya.
Sementara itu, pohon cemara adalah pohon yang berasal dari genus Cupressus dari familia Cupressaceae. Cemara memiliki karakteristik daun yang beruas dan terlihat seperti jarum pendek yang tumbuh secara terpisah. Ruas daun cemara membentuk semacam silinder dengan ujung bulat, berbeda dengan pohon fir atau pohon spruce yang memiliki daun beruas yang terbuka lebar dan pipih.
Di Indonesia, pohon pinus disebut juga pohon tusam. Pohon ini berasal dari famili yang sama dengan pohon fir dan pohon spruce, yaitu famili Pinaceaedengan genus pinus.
Pinus atau tusam cocok tumbuh di daerah dataran tinggi. Tusam memiliki karakteristik batang yang retak-retak dan daun yang menyatu membentuk kumpulan jarum panjang. Daun pinus yang tumbuh berada pada dahan atau ranting pada batang bagian tengah.
Habitat dan Sebaran
Pohon pinus umumnya tumbuh dan berkembang secara bergerombol. Kondisi tanah yang cocok untuk pinus, yaitu tanah asam, berpasir, dan memiliki serapan air yang baik. Kawasan hutan tersebut dapat ditemukan di daerah dataran tinggi dan bersuhu 18⁰ C hingga -3⁰ C.
Pohon tusam sangat mudah beradapatasi, bahkan terhadap perubahan cuaca ekstrim. Beberapa spesies pohon pinus dapat tumbuh setelah kebakaran hutan terjadi. Sedangkan pohon yang sudah dewasa dapat beregenerasi dengan cepat.
Akar pohon pinus adalah akar tunggang dengan sistem perakaran yang dalam dan kuat sehingga cocok tumbuh di tanah dengan tekstur ringan hingga sedang. Selain itu, tingkat keasaman tanah atau pH tanah untuk habitat pinus juga beragamam, atau dengan kata lain tumbuhan pinus mampu tumbuh pada tanah ber-pH asam maupun basa.
Pinus mampu tumbuh diberbagai ketinggian, akan tetapi tempat terbaik untuk perkembangannya berada di ketinggian 400 hinga 2000 mdpl. Pohon pinus yang ditanam di ketinggian kurang dari 400 mdpl akan tumbuh tidak optimal karena suhu udara terlalu tinggi. Sedangkan jika ditanam di ketinggian lebih dari 2000 mdpl juga tidak optimal karena proses fotosintesis akan terhambat.
Curah hujan yang dibutuhkan pinus berkisar 1200 hingga 3000 mm per tahun dengan jumlah bulan kering 0 sampai 3 bulan. Tanaman pinus di pulau Jawa umumnya tumbuh di kawasan dengan ketinggian lebih dari 300 mdpl dengan curah hujan 4000 mm per tahun.
Tinggi rata-rata pohon pinus adalah 15 sampai 45 meter. Sebenarnya, pohon ini memiliki masa hidup yang sangat panjang, yaitu sekitar 100 hingga 1.000 tahun. Oleh karena itu, tidak jarang ditemukan pohon pinus yang tumbuh sangat tinggi, hingga 80 meter.
Salah satu obyek wisata yang terdapat di Pangkal ialah Pinus. Hutan pinus terletak pada dusun krambil di desa Pangkal. Hutan Pinus merupakan salah satu potensi alam yang dapat dijadikan objek wisata dalam pengembangan potensi alam sekitar.
Pemanfaatan hutan pinus sebagai salah satu objek wisata masih banyak belum diketahui oleh masyarakat luas. Selain tempatnya yang jauh dari jalan raya, akses jalan menuju hutan Pinus melalui jalan yang menanjak dan juga jalanan yang terjal. Sehingga menjadikan pengunjung kesulitan untuk menuju hutan Pinus.
Kepala desa Pangkal Supriyanto () menjelaskan bahwa hutan pinus berharap untuk menjadikan Hutan Pinus sebagai salah satu objek wisata. Dengan adanya wisata tersebut dapat meningkatkan kemajuan di Desa Pangkal dalam potensi alam.
Hutan Pinus memiliki fungsi yang beragam selain Pohin Pinus sebagai perabotan rumah tangga dan getahnya pun dapat diolah menjadi gondorukem dan terpentin. Kedua hasil olahan destilasi tersebut getah pinus ini sangat berguna sebagai bahan baku diberbagai bahan Industri.
Keberadaan hutan pinus bisa dibilang sangat luas terutama di daerah perbukitan Pangkal yang mana hal tersebut penting bagi keseimbangan lingkungan. Dengan adanya hutan ini didataran tinggi akan mencegah terjadinya erosi maupun sedimentasi yang kerap kali terjadi di wilayah berlereng pada musim penghujan.
Tinggi pohon pinus rata-rata ialah 15- 45 Meter. Sebenarnya pohon ini memiliki masa hidup yang sangat panjang, yaitu sekitar 100- 1.000. oleh karena itu tidak jarang ditemukan pohon pinus yang tinggi, hingga 80 Meter .
DIAMBIL DARI
https://disbudpar.sulselprov.go.id/page/wisata/14/kawasan-hutan-pinus-malino
Tidak ada komentar:
Posting Komentar